Anda tentu menemukan banyak buku tentang kemampuan bawah sadar yang luar biasa bahkan ada yang menulis sebagai INFINITE MIND, tanpa batas.
Buku-buku ditulis oleh Penulis dengan konten dan gaya bahasanya masing2, tujuan Penulis adalah memberikan kesadaran pada Pembaca untuk menggunakan Pikiran (baca : Pikiran bawah sadar) nya agar dapat mewujudkan segala hal terbaik dan paling sukses dalam hidupnya.
Lalu bagaimana hasilnya ?

Seseorang yang membaca buku, khususnya buku-buku pengembangan diri, tentunya mereka yang termasuk dalam kelompok orang yang suka membaca dan menyerap apa yang dibacanya, dengan modal kecerdasan dan kearifan pikiran masing-masing.
Selama saya praktek, saya memikirkan dalam-dalam tentang sejauh mana ilmu Pikiran, termasuk Hypnotherapy ini dapat bermanfaat bagi hidup kita.
Banyak sekali bahkan sudah tak terhitung klien-klien saya mengalami perubahan positif (baca : perubahan baik), kepulihan dari kondisi pikiran yang kurang menguntungkan atau merugikannya, atau yang sembuh dari sesuatu gangguan kesehatan dan ini tentunya luar biasa. Disitulah letak kebahagian saya sebagai Hypnotherapist Klinis.
Namun disisi lain, ketika saya bertemu dengan orang-orang muda, khususnya remaja atau seseorang yang belum matang dalam mencerna apa yang dibacanya, saya menjumpai ada sebagian dari mereka yang kurang proporsional dalam menterjemahkan tulisan-tulisan tersebut. Kadang ada yang hanya menelan mentah-mentah satu hal tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain yang terkait dan dibutuhkan dalam kehidupan ini.
Contoh saja :
Seorang anak yang setelah mendengar tentang kemampuan pikiran mewujudkan suatu kesuksesan kemudian malah berhenti dari kuliahnya, celakanya karena menganggap dirinya sudah hebat dan tidak membutuhkan seorang pembimbing macam dosen yang mengajarnya.
Seorang anak yang kemudian “mengajari” orang tuanya bahwa orang tuanya salah sebagai orang tua, kemudian segala tindakan orang tuanya dinilai oleh anak nya yang sudah banyak membaca MIND POWER ini sehingga anak menempatkan diri lebih superior dari orang tua.
Seorang karyawan golongan yang level nya masig staf biasa, kemudian justru bersikap arogan setelah membaca sebuah buku yang isinya mengajari untuk berpikir besar. Berpikir, berkata, bersikap besar diartikannya sebagai sah-sah saja bertingkah sombong kepada Rekan-Rekan kerjanya, bahkan atasannya.
Seseorang yang kemudian justru PLAYING GOD setelah banyak membaca buku-buku tentang hebatnya Pikiran Bawah Sadar, lupa bahwa dirinya hanyalah makhluk Ciptaan Tuhan
Saudaraku semua, Anda tentu setuju dengan pendapat dan nasehat saya ini, bahwa :
Sehebat apapun sebuah ilmu tetap memiliki keterbatasan, termasuk ilmu Pikiran.
Semua manusia yang sangat pintar, cerdas dan ahli sekalipun tetap membutuhkan manusia lain dalam hidupnya, untuk itu harus tetap menjaga nilai-nilai kebajikan, kesopanan, kerendahan hati
Dalam membaca dan kemudian mencerna isi sebuah buku, termasuk buku-buku motivasi dan pengembangan diri, termasuk didalamnya buku apapun yang mempelajari metode-metode pemberdayaan diri atau empowerment yang disajikan dengan banyak ragam tulisan, Pembaca harus menggunakan kematangan dalam memaknai kemudian diharapkan bisa bijak dalam mengaplikasikannya dalam kehidupannya, sehingga membuahkan hasil yang baik, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang-orang disekitarnya, tidak justru malah mengabaikan nilai-nilai dan batasan lain yang justru sangat penting dalam hidupnya.
Seorang Master bukan kemudian mendekati atau memiliki kemampuan Tuhan, melainkan paham seberapa jauh ilmunya dapat dioptimalkan dan sampai batas mana membutuhkan keahlian lain.
Salam sukses dalam harmoni.